Tetap Anggun Menggunakan Pakaian Wanita Muslimah

Pakaian wanita memang seharusnya selalu diperhatikan, bukan maksutnya untuk selalu mengikuti gaya yang sedang tren saat ini. Namun memperhatikan dalam hal ini maksudnya tetap mengikuti gaya pakaian wanita muslimah, tapi tetap mengikuti syariat yang sudah diberikan oleh agama islam.

Islam merupakan agama yang telah memberikan aturan yang sangat sempurna bagi umatnya, dimana hal ini menjadi rambu-rambu yang jelas dan salah satunya adalah tuntutan dalam berpakaian. Setidaknya ada delapan aturan yang ditetapkan oleh agama islam, berikut ini 8 diantaranya.

Aturan dalam berpakaian untuk wanita muslimah

Tentunya bila anda tetap ingin terlihat tren namun tidak menyalahi aturan dan mendapatkan mudhorot, ada baiknya bila anda memperhatikan beberapa aturan berikut ini.

pexels.com
  1. Pakaian haruslah menutupi aurat

Telah berkata Aisyah ra, “Sesungguhnya Asma’ binti Abu Bakar menemui Nabi Muhammad SAW dengan mengenakan busana nipis”, maka Nabi Muhammad SAW langsung berpaling dan mengatakan “Wahai Asma’, sesungguhnya wanita yang sudah baligh tidak boleh dilihat dari padanya ini dan ini (sembari menunjuk muka dan telapak tangan)”.

Dari penjelasan itu, kita bisa tahu bahwa dalam agama islam seorang wanita hanya diperbolehkan memperliahtkan muka dan telapak tangannya di depan pria atau bukan muhrimnya. Sehingga dengan tuntutan ini, anda bisa memilih model baju gamis yang mencukupi syarat ini.

  1. Pakaian wanita tidak boleh terlalu tipis

Dalah hal ini juga sering disinggung dalam berbagai hadist, dimana haram baginya seorang wanita masuk surga yang semasa di dunia memakai pakaian namun tidak berpakaian. Dalam hadist ini maksutnya, dirinya berbakaian namun seperti tidak mengenakan pakaian layaknya telanjang.

Memang seorang perempuan tersebut menggunakan pakaian, namun karena pakaian tersebut terlalu tipis atau terlalu ketat sehingga memperlihatkan bentuk tubuhnya dan setiap lekuk tubuhnya. Dengan kata lain, hal ini sama seperti wanita tersebut tidak mengenakan pakaian sama sekali.

Seorang wanita seperti ini akan diharamkan masuk surga, bahkan untuk mencium surga pun tidak akan diberikan kepadanya. Akan lebih baik bila anda bisa tahu batasan ini, sehingga anda bisa menghindari tindakan ini.

  1. Pakaian wanita tidak boleh terlalu ketat

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, wanita dilarang menggunakan pakaian yang terlalu ketat. Hal ini akan menunjukkan setiap lekuk tubuhnya dan orang lain yang bukan muhrimnya bisa melihat bentuk tubuhnya, sama halnya seperti ini mengubar aurat meskipun menggunakan pakaian.

Lebih baik menggunakan pakaian yang longgar dan menutupi aurat, maka baru pakaian tersebut bisa dikatakan syar’i dan mengikuti ajaran yang diberikan. Saat ini banyak orang yang mengenakan pakaian yang ketat, meskipun mereka tetap mengugnakan jilbab yang sudah dimodifikasi. Umumnya pakaian ini seperti jeans dengan kaos ketat, sehingga setiap lekuk tubuhnya bisa dengan mudah dilihat.

pexels.com
  1. Menggunakan pakaian yang gelap atau sejenisnya

Menurut Ibnu Kathir dalam tafsir yang ditulisnya menyebutkan, bahwa pakaian wanita di masa Nabi Muhammad SAW memiliki warna hitam atau abu-abu. Namun di masa kali ini, anda bisa menggunakan berbagai warna untuk mencukupi kebutuhan anda.

Namun agar anda tidak menyimpang dari agama, ada baiknya bila anda memilih pakaian yang gelap. Tidak harus hitam, selama warna yang dimiliki tidak tembus dan transparan maka hal itu sah digunakan.

  1. Pakaian yang digunakan tidak boleh disemprot parfum

Sebagaimana aturan yang mengatakan bahwa wanita tidak boleh menyemprotkan parfum ketika keluar rumah, begitu juga dengan kaidah dalam berpakaian menurut islam. Hal ini ada kaitannya dengan jaman Rasulullah SAW, dimana parfum hanya diperuntukkan kaum pria yang hendak keluar rumah.

Apabila wanita menggunakan parfum dan berjalan diantara pria, maka akan memunculkan nafsu dari sang pria. Maka hal ini bisa menjadi negatif untuk beberapa orang, dan dijaman nabi hal ini diibaratkan sebagai pelacur. Karena di zaman nabi, seorang pelacur akan menggunakan wewangian dan bejalan lenggak lenggok di antara pria untuk menarik nafsu mereka.

  1. Pakaian wanita tidak boleh menyerupai pakaian pria

Larangan ini juga telah dikuatkan dengan ditulisnya didalam hadis, dimana Rasulullah SAW telah melaknat seorang wanita yang berpenampilan seperti pria dan pria yang berpenampilan layaknya wanita.

Sedangkan saat ini sudah banyak hal yang menyimpang disekitar kita, dimana wanita berpenampilan seperti pria atau biasa disebut tomboy. Akan lebih baik bagi kaum wanita untuk menjaga hati Rasulullah, dengan mengenakan pakaian yang dianjurkan menurut syariat agama islam.

  1. Pakaian bukan untuk bermewah-mewahan

Seperti yang disebutkan pada hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ibnu Majah Syaikh al Albani, “Barang siapa yang mengenakan pakaian untuk bermegahan di dunia, niscaya Allah SWT akan mengenakan pakaian hina di hari kiamat dan membakarnya di api neraka.

Dari penjelasan ini kita bisa melihat bahwa pakaian yang kita kenakan haruslah mengikuti syariat islam, maksutnya tujuannya untuk menutup aurat dan bukan untuk bergaya-gayaan dan bermewah-mewahan. Karena bila niat kita untuk bermewah-mewahan, maka tujuannya menjadi sombong dan pamer. Tentu hal ini akan menjadi dosa besar bagi pemakaiannya, dan tidak ada keberkahan dari pakaian yang mereka kenakan.

pexels.com
  1. Pakaian yang dikenakan tidak memiliki gambar bernyawa

Adanya gambar makhluk di dalam pakaian juga tergolong sebagai perhiasan, dan ini menjadi sebuah larangan berpakaian seperti larangan di point sebelumnya. Hal ini juga sama dengan dalil yang mengatakan bahwa dirumah tidak diperbolehkan memajang gambar yang bernyawa, karena di masa Rasulullah SAW dahulu. Ketika Nabi SAW masuk kerumah Aisyah ra, beliau melihat ada gambar di atas kain yang merupakan gamabr bernyawa atau gambar hewan. Kemudian beliau merobeknya dan bersabda, “Sesungguhnya manusia paling keras siksaannya di hari kiamat adalah orang-orang yang menyerupakan ciptaan Allah SWT”. Hal ini juga sudah diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah.

Jadi dari seluruh penjelasan diatas, tentu dalam mencukupi atau mengikuti aturan agama islam bukan hanya cukup menutup rambut dan kepala saja. Melainkan mereka harus menutup auratnya secara sempurna seperti yang dijelaskan diatas, barulah mereka sudah mengikuti aturan dalam pakaian wanita muslimah.

Memang sebuah aturan sangat sulit untuk diikuti bila memang tidak ada niat di dalam hati, dan mereka lebih mudah untuk melanggarnya karena itu merupakan hal yang mutlak adanya. Namun kerja keras tidak akan menghianati hasil, bila anda sudah terbiasa maka anda akan lebih mudah dalam menerapkannya. Begitu juga sebaliknya, bila anda terbiasa melanggar aturan maka anda akan merasa sulit untuk mengikuti aturan.

Semoga dengan adanya artikel diatas, bisa menajdi informasi untuk anda dan dapat bermanfaat untuk anda. Bila anda merasa artikel ini berguna, maka anda bisa membagikan artikel ini pada saudara maupun rekan anda. Dengan berbagai info yang bermanfaat, anda sudah mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan dan mengetahui fakta dari tindakan kebaikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *