Proses Berdirinya Kerajaan Mataram

Latar Belakang

Awal mula berdirinya Kerajaan Mataram ialah disebabkan oleh keterlibatan dari raja Kerajaan Pajang, yaitu Sultan Hadiwijaya. Dalam sejarah, kekuasaan Pajang mempunyai usaha untuk menegakkan kekuasan. Akan tetapi, Arya Panangsang memiliki beda pendapat.

Putra dari Sunuwun Sekar Seda Lepen itu tidak sudi jika tahta Demak diambil ooleh Sultan Hadiwijaya. Dengan begitu, akhirnya Sultan Hadiwijaya menyimpulkan bahwa ia berada dalam keadaan yang sulit. Hingga ia memutuskan untuk membuat strategi yang matang terlebih dahulu.

Strategi Sultan Hadiwijaya

Cerita di balik berdirinya Kerjaaan Mataram dimulai dari strategi ini. Di dalamnya, Sultan Hadiwijaya mengadakan sayembara yang berisikan bagi siapa pun yang dapat mengalahkan Panangsang akan mendapatkan imbalan berupa hadiah tanah Pati dan Mataram.

Dan singkat cerita Panangsang dengan mudahnya dapat dikalahkan oleh putra Pemanahan, Danang Sutawijaya dalam melakukan sayembara tersebut. Keberhasian ini merupakan strategi dari Pemanahan dan Penjawi. Dengan begitu, Sultan Hadiwijaya menyimpulkan bahwa kemenangan Danang Sutawijaya juga kemanganan oleh Pemanahan dan Penjawi.

Pembagian Hadiah

Dan setelah itu Sultan pun memberikan hadiah berupa tanah kepada keduanya. Penjawi mendapatkan tanah Pati, yaitu kadipaten yang berada di pesisir utara yang telah mengalami kemajuan.

Sedang untuk Pemanahan diberikan hadiah tanah Mataram berupa Mentaok, yaitu wilayah di sekitar Kota Gede, Yogyakarta. Selanjutnya Pemanahhan lebih dikenal dengan sebutan Ki Gede Mataram.

Kematian Ki Ageng Pemanahan

Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat yang terjadi pada tahun 1575, Sutawijaya selanjutnya dinobatkan menjadi Bupati di Mataram. Namun kekuasaan yang ia dapat menjadika dirinya serakah. Ia menginginkan untuk menjadi Raja.

Sutawijaya memiliki niat untuk memperkuat sistem pertahanan. Namun ternyata hal ini telah diketahui oleh Sultan Hadiwijaya yang menyebabkan Sultan melakukan pergerakan yang cepat dalam penyerangan Mataram

Tetapi sayangnya dalam peperangan tersebut, ternyata kondisi Sultan Hadiwijaya sedang tidak dalam keadaan yang baik. Ia sakit dan sedang berlangsung permasalahan internal yaitu perebutan kekuasaan antara bangsawan Pajang, Pangeran Pangiri. Ia adalah menantu Hadiwijaya yaang sekaligus sebagai bupati Demak yang tengah melakukan penyerbuan dalam merebut tahta.

Hal itu ditentang oleh bangsawan Pajang yang tengah bersekutu dengan Sutawijaya, bupati Mataram. Dan pangeran Pangiri akhirnya kalah dan diusir dari Pajang. Setelah keadaan menjadi tentram, putra dari Hadiwijaya, pangeran Benawa menyerahkan tahtanya kepada Sutawijaya yaitu memindahkan pusat pemerintahan ke Mataram pada tahun 1586.