Suatu daerah memiliki besaran UMK atau Upah Minimum Kabupaten yang berbeda-beda. Jawa Timur merupakan salah satu propinsi yang di tahun 2019 mengalami perubahan besaran UMK. Perubahan UMK tentunya didasarkan dengan pertimbangan yang matang. Pemerintah daerah memiliki bahan pertimbangannya sendiri dapat menentukan besaran UMK untuk masing-masing daerah. Di jawa Timur sendiri, Surabaya menjadi kota dengan besaran UMK yang tinggi. Sedangkan untuk UMK terendah dimililiki oleh beberapa kabupaten di Jawa Timur seperti Madiun, Pacitan, Ponorogo, Ngawi dan Magetan. Jika Anda merupakan warga kota Jember, Anda sebaiknya mengetahui besaran UMK Jember 2019. Informasi tersebut penting untuk Anda ketahui guna mengetahui apakah pendapatan yang Anda peroleh di tempat pekerjaan telah sesuai dengan besaran UMK yang ditetapkan di kota Anda.
Besaran UMK Jember 2019 dan Beberapa Kota Lainnya di Jawa Timur
Agar Anda dapat membandingkan jumlah pendapatan di Jember dan kota-kota lainnya di Jawa Timur, Anda dapat memperolehnya dari beberapa sumber informasi yang terpercaya. Dengan perbandingan mengenai UMK Jember 2019 dan kota-kota lainnya di Jawa Timur, Anda dapat memilih di kota mana sebaiknya Anda mencari nafkah. Guna mengetahui informasi lebih lanjut mengenai UMK yang ditetapkan di beberapa kabupaten di propinsi Jawa Timur, simak penjelasannya di bawah ini:
- Upah minimum kota Surabaya: Rp. 3.871.052
- Upah minimum kota Gresik: Rp. 3.867.874
- Upah minimum kabupaten Pasuruan: Rp. 3.861.518
- Upah minimum kabupaten Mojokerto: Rp. 3.851.983
- Upah minimum kota Batu: Rp. 2.575.616
- Upah minimum kota Tuban: Rp. 2.333.641
- Upah minimum Jember: Rp. 2.170.917
- Upah minimum kota Mojokerto: Rp. 2.263.665
- Upah minimum Lumajang: Rp. 1.826.831
- Upah minimum kabupaten Blitar: Rp. 1.801.406
- Upah minimum kota Trenggalek: Rp. 1.763.267
- Upah minimum kota Magetan: Rp. 1.763.267
Dampak Kenaikan UMK
Tahun 2019 menjadi salah satu tahun dimana UMK Jember mengalami peningkatan. UMK Jember 2019 mengalami peningkatan berdasarkan dengan kesepakatan yang dibuat oleh pemerintah kota. Dengan kenaikan jumlah pendapatan yang akan diperoleh oleh warga Jember dan warga Jawa Timur lainnya tentunya akan menimbulkan pro dan kontra. Buruh merupakan salah satu pihak yang akan merasakan dampak dari kenaikan Upah Minimum Kabupaten. Dampak yang akan dirasakan oleh warga akan memberikan dampak yang negatif dan positif. Untuk mengetahui lebih jelas akan dampak dari kenaikan UMK di Jember, simak ulasannya di bawah ini:
- Dampak positif
- Standar kehidupan yang layak akan terpenuhi
Tujuan utama dari kenaikan UMK yang diadakan setiap tahunnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Dengan pendapatan para pekerja, kehidupan dapat terjaga dengan baik. Pemerintah dapat menentukan jumlah UMK dengan mempertimbangkan KHL atau Kebutuhan Hidup Layak. Daerah yang dekat dengan pusat industri memiliki besaran UMK yang jauh lebih besar. Hal tersebut dapat terjadi lantaran harga kebutuhan di pusat industri tergolong cukup tinggi.
- Daya konsumsi masyarakat yang bertambah
Dampak baik lainnya yang akan dirasakan oleh masyarakat ketika UMK mengalami kenaikan adalah daya konsumsi masyarakat yang kian bertambah. Dunia usaha merupakan pihak yang menyokong perekonomian daerah. Jika dunia usaha berada dalam kondisi yang buruk, masyarakat tidak ada keinginan untuk membeli. Dengan penghasilan yang meningkat, daya konsumsi masyarakat juga akan meningkat. Akibat daya konsumsi yang mengalami peningkatan, perekonomian daerah juga akan menguat.
- Dampak negatif
- Harga barang yang naik
Besaran UMK yang naik biasanya disertai dengan harga komoditi yang meningkat. Para pengusaha akan menyesuaikan harga barang dagangannya dengan kondisi yang sedang terjadi. Kenaikan harga barang dapat terjadi akibat tingginya permintaan akan barang-barang tertentu. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dampak dari peningkatan UMK disebabkan oleh daya konsumsi yang bertambah. Permintaan akan barang yang dilakukan oleh konsumen membuat biaya oprasional dan biaya produksi mengalami peningkatan. Tak mengherankan, barang-barang yang diminta oleh konsumen akan dihargai dengan harga yang lebih mahal.
- Pemutusan hubungan kerja atau PHK
Kenaikan upah minimum memberikan dampak yang cukup beresiko. Bagi perusahaan, meningkatkan jumlah upah membuatnya harus mengeluarkan uang lebih untuk memberikan gaji kepada karyawan. Jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan bahkan kadang kala tidak disertai dengan profit yang baik. Perusahaan akan merugi jika memberikan gaji tinggi kepada para karyawannya namun produktifitas perusahaan tidak mengalami peningkatan. Tak mengherankan, kenaikan UMK dapat memicu timbulnya pengurangan jumlah karyawan di perusahaan. Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh perusahaan tidak membuat perusahaan merugi. Seperti yang Anda ketahui, beberapa perusahaan mulai beralih menggunakan tenaga mesin daripada tenaga manusia. Perusahaan tidak harus mengeluarkan dana besar setiap bulannya jika menggunakan tenaga mesin.
- Investasi yang menurun
Para investor yang berminat melakukan investasi biasanya mempertimbangkan UMK yang dilakukan oleh suatu daerah. Dengan informasi akan UMK, para investor nantinya dapat mengetahui biaya operasinal dan peluang pasar yang ada. Upah minimum yang tinggi membuat para investor merasa ragu untuk menanamkan modalnya. Investasi yang berkurang membuat pertumbuhan usaha akan terhambat.